Dharma Pongrekun Serahkan Semua pada Tuhan Tentang Hasil Pilkada. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengungkapkan pandangannya dengan penuh kerendahan hati ketika ditanya soal peluangnya ketika melaju ke putaran kedua dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Baginya, keberhasilan menembus tahap tersebut adalah anugerah besar.
Jika hal tersebut terjadi, menurutnya mendapatkan kesempatan untuk merebut kembali kedaulatan rakyat yang telah dirampok selama puluhan tahun, sejak 1965.
"Aduh, itu anugerah yang terbesar karena apa? Saya, kami, kita semua mendapatkan kesempatan untuk merebut kedaulatan yang tadi saya sebut sudah dirampok selama berpuluh-puluh tahun. Sejak tahun 1965," kata Dharma kepada wartawan di TPS 031, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Rabu (27/11/2024).
Dharma juga menyoroti konsep kedaulatan rakyat yang menurutnya sering kali hanya menjadi teori, kemerdekaan atau kedaulatan yang katanya ada di tangan rakyat itu teori saja.
Sampai sekarang, itu masih dipakai-pakai. Tapi, ya, cuma omong kosong, seperti yang Presiden RI Prabowo sering katakan.
"Kemerdekaan atau kedaulatan yang menjadi teori bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. Itu teori. Dan herannya sampai sekarang masih dipakai-pakai. Tapi itulah cuma omon, kata Pak Prabowo," kata Dharma.
Ketika ditanya soal target perolehan suara, Dharma memberikan jawaban yang mencerminkan keyakinannya pada kuasa Tuhan.
Ia mengaku, tidak punya target. Karena apapun yang terjadi, itu adalah skenario Tuhan. Seringkali manusia mereka-reka keinginan, tapi itu menurutnya membuat kurang ikhlas. Ia percaya, semua yang terjadi dalam hidup ini adalah rencana Tuhan.
"Saya nggak ada target, kok. Karena sekali lagi, apapun yang terjadi, itu adalah skenario Tuhan. Ya, seringkali kita mereka-reka yang kita inginkan," jelas Dharma.
Dharma Pongrekun menambahkan, pendekatan yang bersahaja dan keyakinannya pada rencana Tuhan, ia mengajak masyarakat untuk bersatu memperjuangkan masa depan bersama.
"Tapi satu, membuat kita nggak ikhlas kalau kita tidak serahkan bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita adalah rencana yang Tuhan berikan kepada kita," tambahnya.